Thursday, March 26, 2009

The Girl in the Green Scarf

Yesterday night, me and my friend went for the movie "Confessions of a shopaholic"; which I approach with caution as earlier in the day, I read the newspaper about the movie and found so many unfavourable reviews.
Most of the reviews slammed the movie as
shallow, weak and man-crazy
..you might guess that these reviewers are mostly men! Who have no understanding whatsoever of the sometimes-weak-slightly-neurotic dark side of Venus(es).

One brave men writer even wrote
have women gone nuts?
with reference to movies like Sex and the City movie
There is a joke about the Sex and the City movie that says that of the few men who watched it, half were gay and the other half were straight men who had done something really bad
(read=watching the movie is like punishment for these straight guys)
I don't disagree because Hey, that movie is celebrating women POWER (I would like to include underline, but there is none)
If you don't like it, then don't watch it,...same as I wouldn't watch 300 or saving private ryan, cause I don't fancy blood and gore with my popcorn.

so for guys who don't understand it - give it up, don't try, as we don't understand some of your guy-cry movies either.

-------------------------------spoilers ahead!!--------------------------------------

Back to the movie, a basic requirement is you will have to love shopping even a teeny tiny bit to understand the sentiment.
Secondly, you got to like a teeny tiny bit of Ally Mcbeal, as Becky (Isla Fisher) is the shopping version of Ally.

The movie is simply about addiction. In this case, addiction to shopping. As in general cases of addiction, the victim has to get "hit" at regular intervals to soothe their craving and "make the world better".

The verdict? I love it; I mean who hasn't experience trouble with money once in their life? Its the kind of movie that you rent for a girls' slumber party.
Light, refreshing and struck a chord with me in a few aspects; and as a romantic comedy, the fantasy does really hit the spots with over the top bills, SA (Shopaholic Anonymous); and the absolutely-DELICIOUS-Hugh Dancy-with British lilt *sigh* (Shallow Mode ON)
In the first scene where Hugh met Isla, I can almost literaly feel my toes (and the toes of all women in the cinema) just curl with delight!
The tousled brown hair, the pointed chin, the annoyed yet amused gaze, the expressive mouth and the accent just melt me like a warm butter on a hot toast! *sigh again*

Wake Up, Nancy!! *slap slap and tissue to wipe my drool*

Tuesday, March 24, 2009

Iron Man Vs Frankenstein

Hari ini di kantor LUAR BIASA sibukk...

Cerita nya berawal dari seminggu yg lalu, kita dapet invitation to tender (kantor gue konsultan arsitek)..pendek kata ada client mau bangun gedung dan minta kita untuk ngasih harga (berapa duit kalo mau design+bangun dll)

Hari ini merupakan deadline submission tender itu...dan juga hari terakhir bos gue di kantor minggu ini (besok doi mau keluar negri sampe jumat)..makanya selain deadline ini, anak2 pada ngejar bos juga buat diskusi projek..

Sebelum makan siang, si client tender nanya, "jadi nggak nich ikutan tender?" (lewat email)
Terus bos gue nanya ke gue "Itu minggu kemaren kita udah ngirim email konfirmasi kalo kita mau ikutan khan?"
"iya, bos" gue jawab "Ada nich emailnya masih I simpen"
Begitu dibales ama bos gue kalo kita masih ON utk ikut tender, si client balesin "Tapi saya baru terima konfirmasi untuk project yg satunya lagi"
DUEENNNGGG......gue kayak kena geledek! (bos gue kyk kebakaran jenggot) Matilah, pikir gue, salah gue, apa yak?
Langsung bos gue minta gue nelusurin email yg kita terima dan kita kirim...

Selama 15 menit itu gue keringat dingin, tangan ampe rasanya beku, muka gue saking stress nya kayak di-botox; karena kita (3 arsitek + gue ngerjain kontrak) udah ngerjain selama seminggu utk deadline hari ini, udah tinggal 5 jam lagi! Worst case scenario adalah kalo misalnya kita ngerjain denah project yg satu dengan deskripsi project yg lain,..seperti, maunya bikin Iron Man tapi jadinya malah Franskenstein,.....waaaa...ttiiiddaaakkkkk!!!!.......
Konsekuensi nya ya nggak dapat projek atau semua org bakal mesti ngulang kerjaan (either options gives a phantom heart attack to me)
BBRRUUKKK...*background gabrukan pintu toilet sama bos*
makin spaneng gue....Bakalan langsung dipancung di tempat nich..

Tapi ternyata liat punya liat, si bos juga nggak nyadar kalo ternyata si client ngirim 2 projek...(buktinya dia masih nanya gue, walaupun tetep nggak mengurangi pelototan mata doi ke gue)......
pas ngirim projek#1, kita udah diskusi; pas bbrp hari kemudian si client ngirim projek#2, gue ama bos mengira client ngirim projek yg sama secara resmi *abis mirip siicchh* (karena mereka minta receipt resmi)...jadilah kita ngirim receipt utk projek#2, tapi receipt projek#1 tetep aja nggak dikirim.

Akhirnya setelah klarifikasi, baru deh kita bales ke client; sorry, bla bla bla, kita tetep ikutan koq buat 2-2nya..

Fiuh! makanya gue nggak usah nonton film horror lagi,...kerja aja udah cukup buat sport-jantung.....

Wednesday, March 18, 2009

to the Spa..to the Spa..

Kemaren pas ke Bali itu, sempet gue mention kalo gue ke spa, khan?
Well, emang kalo gue ke Bali itu, kyknya kurang afdol kalo blm ke spa. Nah, sebelum berangkat, gue sempet browsing spas di Bali. Kalo di Jkt, favorit gue emang Four Seasons (gara2 dulu pernah kerja di four seasons, hihi), kebetulan di Bali ada 2; Four Season Jimbaran sama Four Seasons Sayan.
Akhirnya gue save no telp dua2nya, just in case.

Pas kebetulan selesai resepsi dan jalan2 di Ubud itu sore + kebetulan Four Seasons Sayan itu di Ubud + kebetulan bisa bikin appointment malam itu = jadi deh ke Four Seasons Sayan Spa!!*victory sign*

Dari Ubud, dianterin sama bus pariwisata ke entrance road nya;
dari situ gue jalan kaki masuk ke kompleks resort nya...

setelah lewat jalanan mobil, nyampe lah gue di Drop-off area. Ini baru pintu gerbang "resmi" nya si resort; biasanya di sini pengunjung nya turun trus jalan kaki masuk ke resort, sedangkan bagasi dll dibawa ke lobby oleh buggy (mobil golf itu loh).

Sampe sini, gue masih santai2 aja, cuman pikir,"oh, bagus ya,..banyak pohon, hijau2, teduh, udaranya lebih dingin (pas cuaca abis hujan)…

Di sini ada concierge nya, trus gue nanya “Mau ke Spa, lewat mana ya mas?”
Si mas nya bilang “oh, lewat jembatan ini trus turun, mba; spa nya ada di bawah restoran”
Huh? Jembatan?

Ternyata ngelewatin gate itu, ada jembatan kayu selebar 1,8m-an yg menghubungkan gate dengan lily pond yg gede banget di ujung nya…

WAH! Lutut gue sampe agak lemes gitu saking pemandangan nya keren abis!
Lily pond nya itu di-design seperti infinity pool (yg nggak ada pinggirnya, jadi air seakan2 meluap keluar) dan pemandangan sekitar nya pohon-pohon. Jadi seakan2 melayang di tengah2 jurang gitu!



Di ujung lily pond yg menghubungkan ke jembatan ada buka-an yg ternyata tangga turun ke bangunan utama resort nya. Dari sini ada tangga setengah elips di sebelah kiri yg menuju ke lobby dan open air bar. Turun lagi 1 level ke open air restaurant. Turun 1 level lagi, spa.

Gue check-in dulu ke spa, trus abis itu pengen jalan2 liat-liat kompleks nya. Pas nanya ke concierge, dibilang boleh, terus dipanggilin buggy sama 1 staff (namanya Jantik) buat nganter gue muter2 kompleks.

Dari lobby, gue dianterin ke salah satu River Side Villa.

Dari level jalanan, yg kelihatan Cuma pendopo yg dikelilingin lily pond. Ternyata jalan masuk ke villa nya turun tangga. Menurut Mas Jantik, banyak tamu yg bilang kayak masuk bunker!..haha…Buat gue yg setengah hermit, gue sih seneng2 aja.
Masuk ke villa, bangunan nya dibagi 2, outdoor dan indoor. Di outdoor, ada tempat duduk2, mini bar, patio dengan umbrella, plunge pool dan sun-deck.
Pemandangan nya bener2 keren! Karena view nya sungai Ayung yg berlawanan arus. Nggak kelihatan orang2 lain ataupun gedung hotel ataupun jalanan. Privacy abis!

Indoor, ada kamar tidur, kamar mandi dan walk-in closet. Indoor nya ber-AC.
Dari kamar tidur ada French sliding door yg terbuka ke sun-deck. Sedangkan di kamar mandi ada pintu yg menhubungkan ke outdoor shower dan ke sun-deck juga. Jadi kalo dari plunge pool, bisa langsung ke kamar mandi tanpa melewati kamar tidur.

Keluar dari villa, gue dianterin ke swimming pool yg letaknya di level paling rendah kompleks; pas sebelah-an sama sungai yg mengalir dengan seru; dgn shape yg mengikuti lekuk sungai. Sun-deck utk swimming pool juga dialokasi di pinggir sungai dengan akses batu2 kali untuk yg pengen turun ke bibir sungai.



Ngeliat ke belakang atas (dari swimming pool), kelihatan lah block hotel yg sekitar 3-4 tingkat dan seakan2 nancap di pinggir tebing.


Setelah puas muter-muter dan foto2, gue dianter balik ke lobby, dimana gue pesen sandwich di bar, (dinner dan sambil nunggu waktu buat spa).


Pas udah waktu nya spa, gue dianter lagi pake buggy ke Spa Villa.
Menurut therapist nya, spa villas utk treatment di atas 2 jam. Tapi karena lagi sepi (kyknya) dan gue tamu special (ehem ehem…) massage gue yg kurang dari 2 jam pun di kasih di spa villa.

Turun tangga dari jalan, sampe lah gue di arrival pendopo. Design Spa Villa ini merupakan cluster 3 treatment villas dan 1 Back-of-House building cum pendopo. Clusternya dibangun di atas Lily pond.


Setiap Spa Villa, bisa utk treatment 2 org bersamaan, ada bay window with seating, shower,toilet, bath tub, walk-in closet dan outdoor shower. 2 sisi bangunan merupakan folding glass door yg bisa dibuka.

Begitu gue ditinggal-in buat ganti baju, langsung gue cobain outdoor shower nya! Hihihi,…out door area nya tertutup sama tanaman2, dan karena letaknya lebih rendah dari jalanan, jadi bener2 nggak bakal kelihatan dari luar.
Fuh! Karena udah seharian (dari resepsi) pake baju pesta, langsung seger pas mandi.

Abis mandi, therapist nya dateng buat massage. Dan abis massage, gue mandi lagi (nggak mau rugi). Kali ini di shower yg ada Rain Shower nya. Dinamain rain shower karena shower head nya gede (sekitar diameter 30cm) dan dipasang di langit2 kamar mandi; jadi seakan2 mandi di guyuran hujan; tapi ada air panas tentunya…hehe….

Di Vanity table nya, hampir semua disediakan, hairdryer, sisir, kapas, cotton-buds, moisturiser, face moisturiser, talc-powder, deodorant,dll. Tinggal make-up aja nich yg kurang,.hohoho…

Abis dari villa, gue diantar buggy ke main building buat bayaran, trus gue minta dipanggilin taxi buat pulang.

Fuhhh! Sip dah!

Photos courtesy of Four Seasons Sayan; and the author would like to thank all Four Seasons Sayan staff for their wonderful hospitality which render an unforgettable experience.

Monday, March 09, 2009

suprised visit..

Weekend kemaren ini, ada undangan temen kantor yg orang Bali. Doi married sama temen sekolah yg juga anak Bali.

Sebenarnya sih nggak ada rencana mau ke Bali lagi (mahal bo! semua dihitung pake USD!) soalnya desember kemaren baru juga pulang dari bali, waktu itu beneran liburan untuk santai-santai; tapi ini pengecualian. Kali ini mikirnya pergi sekaligus sebagai representative kantor, soalnya nggak ada lagi yg pergi selain gue.

Sebelum pergi, gue nelpon paman dulu yg kebetulan tinggal di Bali, ijin mau nginep, abis tiket pesawat udah mahal, jadi udah nggak ada budget buat nginep di hotel lagi dah..:(

Nyampe di Bali jumat malem, terus besok paginya jam 7-an udah dijemput ama mobil utk naek bus ke tempat resepsi. Temen gue nyiapin bus, karena selain gue, ada lagi 15-an org temen dari pihak si ceweq yg juga terbang ke Bali utk acara ini.
Akhirnya kita sama2 jalan ke tempat resepsi jam 9-an, dan nyampe jam 11. Memang tempatnya lumayan jauh dari denpasar.
Tadinya gue pikir, resepsinya di gedung serba guna gitu, ternyata rumah keluarga si cowoq, dan karena keluarga si cowoq cukup terpandang di daerah itu, kompleks rumah nya cukup besar dan menurut temen gue ada 7 keluarga yg tinggal di satu kompleks itu.

Pas kita sampe, di ajak masuk ke courtyard yg udah dipasangi tenda putih. Wuih, untung banget ada tendanya, kalo nggak pulang2 bakal hangus, soalnya panas banget hari itu, matahari nya super terik!
Di pintu masuk courtyard ada meja tempat buku tamu dan tempayan buat amplop, terus ada buffet makanan kecil (kue2 manis) dan minuman botol manis.
Dari situ, baru deh kita salam2an sama pengantin dan keluarga nya.

Bajunya si pengantin bagus banget! dekoratif, elaborate dan detail. Kita yg pada pake baju cuman selapis langsung komentar "Wah! nggak kepanasan loe pake baju gitu?" soalnya yg cowoq pake jas lengan panjang dan sarung semata kaki + kaos kaki sedangkan si ceweq pake kebaya lengan panjang dan sarung semata kaki juga. Setelah sarung, mereka berdua masih pake kain dekoratif hitam putih. Make up lengkap dengan rambut palsu (buat si ceweq).

Setelah ngobrol2 akhirnya kita foto2 bareng pengantin nya. Abis foto2, makan siang prasmanan.

Acara hari itu memang resepsi tok, sedangkan "adat nikahnya" udah sehari sebelumnya. Memang lebih seru pas adat nikahnya (yg sama temen gue di puter di TV samping pelaminan). Seperti adat jawa atau sunda, adat nikah Bali pun penuh dgn ritual-ritual yg melambangkan bermacam2 pesan2/nasehat dari tetua, dsb. Seperti misalnya, saling suap2an nasi; pengantin pria berjalan mengelilingi courtyard dengan guci tanah liat di bahu, dll.

Sekitar jam 2, akhirnya kita pamit pulang. Bus yg tadi dateng, bakal nganter kita ke Ubud utk jalan2 bbrp jam, baru terus diantar ke tempat nginap masing2.
Karena group temen2 kerja si ceweq udah ada acara sendiri, gue bikin appointment buat spa di Four Seasons Sayan (bakal gue ceritain di blog selanjutnya), baru pulang ke rumah paman.

Besoknya, hari minggu, kita ke gereja pagi, terus pergi makan siang dan pulang deh.

Pada bilang sayang sih, ke Bali bentar banget, tapi apa boleh buat, lagi nggak niat liburan, ini pergi karena ada acara aja. (setia kawan banget ya gue....hahahaha)
abis gue pikir, kalo ini resepsi gue dan nggak ada org dari kantor yg dtg, gue bakal miserable banget dah. Acara sekali seumur hidup nich! ya nggak?..